Gunung Berapi Yang Menghebohkan Dunia
Unknown | 01.25 |
Berita Unik
Berita Unik - Disini kami akan berbagi cerita tentang gunung berapi yang menghebohkan dunia versi caspoker77.blogspot.com
1. Gunung Kelud Di Jawa Timur
Gunung Berapi Yang Menghebohkan Dunia |
Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif hingga sampai saat ini. Beberapa diantaranya pernah mencatatkan rekor letusan fantastis yang membuat dunia ikut merasakan dampaknya. Besarnya letusan sebuah gunung berapi dapat dihitung menggunakan pengukuran VEI (Volcanic Explosivity Index). VEI dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S Geological Survey dan Steve Self dari Universitas Hawaii tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif dari besarnya letusan gunung berapi.
Kali ini kami akan menceritakan tentang gunung berapi yang menghebohkan dunia versi caspoker77.blogspot.com
1. Gunung Kelud Di Jawa Timur
Gunung Kelud Di Jawa Timur |
Sejak abad ke 15, Gunung Kelud telah memakan banyak korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.
Pada abad ke 20 Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901,1919,1951,1966,dan 1990. Ditahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.
2. Gunung Krakatau Di Selat Sunda
Gunung Krakatau Di Selat Sunda |
Gunung Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.
Letusan itu sangat dahsyat, awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 km. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu dampak di langit Norwegia hingga New York. Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska.
Namun gunung gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Namun gunung gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.
3. Gunung Tambora Di Nusa Tenggara Barat
Gunung Tambora Di Nusa Tenggara Barat |
Gunung vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada VEI. Letusan tersebut menjadi letusan terbesar sejak letusan Danau Taupo pada 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatera (lebih dari 2.000 km).
Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hinga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000-12.000 diantaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia.
Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Gunung Tambora ini. Akibat iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematina ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke 19.
Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan 1815 di kedalaman 3 m pada endapan piroklastik. Artifak artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
4. Gunung Toba Di Sumatera Utara
Gunung Toba Di Sumatera Utara |
Gunung Toba merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi. 75.000 tahun yang lalu letusan supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat setelah Tsunami Gunung Berapi di Indonesia menjadi aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia.
Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan Supervolcano Tobam bahkan Gunung Krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil. Padahal Gunung Krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan ledakan Bom Nuklir Hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.
Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, Gunung Toba hampir memusnahkan umat manusia 75.000 tahun. Saat itu manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan Homo Sapiens di Eropa, serta Homo Erectus dan Homo Floresiensis di Asia. Saat itu sangat dingin di Eropa. Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar, dan rusa raksasa diburu. Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia.
Gunung Toba, dengan diameter 90 km di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera, meletus dengan sangat dahsyat. Bersamaaan dengan gelombang besar Tsunami, ada 2.800 km kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10.000 manusia saja.
Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan Supervolcano Gunung Toba 75.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia.
5. Gunung Maninjau Di Sumatera Barat
Gunung Maninjau Di Sumatera Barat |
Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km disebelah timur 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Memiliki volume 220-250 km dan panjang 20 km dan lebar 8 km.
6. Gunung Agung Di Bali
Gunung Agung Di Bali |
Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-1964 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang yang kadang kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.
Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan. Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung. Pada tanggal 17 Maret gunung berapi meletus, mengirimkan puing puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.
7. Gunung Merapi Di Jawa Timur
Gunung Merapi Di Jawa Timur |
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian Selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indonesia-Australia tersu bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan ini daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif dengan lava kental yang menimbulkan kubah kubah lava.
Letusan letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.
8. Gunung Galunggung Di Jawa Barat
Gunung Galunggung Di Jawa Barat |
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 VEI=5. Tanda tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, dimana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.
Kemudian pada tanggal 8 Oktober - 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
0 komentar:
Posting Komentar